Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Sunday, August 16, 2015

BEBAS BEROPINI 3 - gadget in the church


Saya pernah mendengar seorang hamba Tuhan yang melarang jemaatnya menggunakan Alkitab dalam smartphone-nya. Lalu ada juga beberapa hamba Tuhan yang menghimbau untuk tidak menggunakan Alkitab di smartphone-nya. Di sisi lain, ada juga yang memperbolehkan hal tersebut, bahkan sering dibuka dengan kata, "Silahkan buka Kitab Sucinya, atau handphone sucinya, atau tablet sucinya". Ada juga hamba-hamba Tuhan yang berkhotbah sudah tidak membawa Alkitab dalam bentuk buku ke mimbar.

Tentang gadget in the church, ada yang pro, juga ada yang kontra. Yang pro biasanya berpikir lebih ke hal yang praktisnya dan menggunakan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk menyampaikan dan membaca firman Tuhan. Sedangkan yang kontra biasanya beralasan, bahwa orang-orang yang menggunakan gadgetnya dalam gereja biasanya tidak konsentrasi, karena mudah terpancing untuk menggunakan aplikasi lainnya, seperti aplikasi media sosial, dan aplikasi permainan. Mungkin inilah penyebabnya ada hamba Tuhan yang tidak memperbolehkan jemaatnya menggunakan gadgetnya untuk membaca Alkitab di gereja.

Saya menerima yang kontra, tetapi tidak menyetujui pendapat atau opini yang kontra itu. Karena memang saya termasuk orang yang beropini untuk memperbolehkan seorang hamba Tuhan atau jemaat menggunakan gadgetnya untuk berkhotbah atau membaca Alkitab di gereja. 

Opini saya, tidak ada yang salah dengan gadget, jika ada yang menyalahgunakan gadget saat jam ibadah dengan cara mengupdate status atau bermain, berarti yang salah adalah usernya. Orang seperti ini, sekalipun dia membawa Alkitab dalam bentuk buku (selanjutnya: Alkitab buku) pasti tetap akan tergoda untuk "bermain" dengan smartphonenya. Jadi masalahnya balik kepada pribadi masing-masing.

Saya sendiri pun berkhotbah menggunakan ipad. Bukan maksud untuk mengikuti tren atau kebanyakan lagak, tetapi ipad atau gadget lainnya sangat sangat sangat membantu saya! Dulu saya menggunakan Alkitab buku dan kertas HVS ± 4 lembar sebagai bahan khotbah. Dengan ipad, saya hanya perlu membawa ipad saja. Jadi ayat Alkitab yang akan dibahas dan bahan khotbahnya saya jadikan satu dalam bentuk microsoft word, sehingga memudahkan saya dalam berkhotbah. Apa ada yang salah dengan hal itu?

Saya pun pernah beribadah hanya membawa gadget yang isinya ada aplikasi Alkitab. Sangat bermanfaat sekali! Karena saya membawa Alkitab sekaligus catatan kecil dalam gadget tersebut. Sehingga firman yang diberitakan tidak hanya berlalu saja, tetapi saat itu saya bisa mencatatnya dalam gadget dan langsung tersimpan. Sampai sekarang catatan khotbah itu masih ada. Banyak orang zaman sekarang yang membuat catatan khotbah dalam gadgetnya. Sayangnya banyak orang sering kali lebih fokus hanya pada kekurangan dari gadget itu, daripada kelebihannya. 

Kemajuan teknologi seharusnya memudahkan manusia dalam beraktivitas, tetapi sering kali pikiran kita terlalu kolot untuk menerima teknologi karena merasa orang yang lebih suci itu adalah orang yang memegang Alkitab buku. Sadarlah, kesucian orang Kristen tidak dilihat dari Alkitab buku atau gadget yang ia bawa ke gereja, tetapi dari sikap hidup yang memancarkan kasih Kristus. 


Btw, dulu kitab-kitab yang ada dalam Alkitab buku sekarang ini berasal dari kumpulan lembaran papirus. Dan biasanya berupa gulungan. Kenapa digulung? Logikanya karena lembarannya besar dan juga jauh lebih tebal daripada kertas zaman sekarang. Seiring perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi, akhirnya dicetaklah dalam kertas dan dibentuklah berupa buku. Jika kita melihat kertas Alkitab zaman sekarang, Anda pasti sadar betapa tipisnya kertas Alkitab itu. Jadi kita tidak perlu membawa Alkitab berupa lembaran papirus. Dengan kemajuan teknologi, kita dipermudah untuk dapat membawa Alkitab buku dengan kertas yang tipis. Dengan kemajuan teknologi pun, akhirnya kita dapat membawa Alkitab dalam gadget (tidak harus berupa buku). Jika kita bisa menerima Alkitab buku, mengapa tidak bisa menerima Alkitab dalam gadget? Lagipula yang penting kan isinya!?


Sumber: Wisdom of God

No comments: