Sekarang lagi hotnya membahas tentang LGBT dengan fokus pernikahan sesama jenis. Banyak orang yang tidak bisa menerima pernikahan sesama jenis, karena memang sangat bertentangan dengan agama manapun. Belanda adalah negara pertama yang mencetuskan hal ini, kemudian di sambung beberapa negara lainnya seperti Belgia, Spanyol, Kanada, dll. Terakhir Amerika Serikat. Mungkin negara lain akan mengikuti "tren" ini dalam beberapa tahun ke depan.

Jadi, bila ada LGBT datang ke gereja, tidak ada yang salah dengan hal itu! Justru gereja seharusnya menerima mereka. Sama seperti kita sebagai manusia berdosa masuk ke dalam gereja. Perbedaannya, akibat dari dosa mereka di dunia mungkin lebih besar. Tetapi kita sama-sama manusia berdosa. Mungkin kita tidak tergolong LGBT, tetapi kita memiliki dosa yang lain seperti suka berbohong, mengingini barang atau istri orang lain, tidak menghormati orang tua, egois, menjadi pemicu perseteruan, suka menggosip, dll.
Jadi, untuk memberitahukan perbuatan mereka salah dan tidak berkenan di mata Tuhan, satu-satunya cara adalah merangkulnya bukan memusuhinya. Kita tidak bisa memusuhi sambil menasihati, tetapi kita bisa merangkul sambil menasihati. Orang akan lebih mudah menerima orang yang merangkul, daripada orang yang memusuhi. As simple as that!
Sumber:
1. Wisdom Of God
2. Alkitab
3. http://www.freedomtomarry.org/landscape/entry/c/international
BEBAS BEROPINI 3:
http://reflectionresults.blogspot.com/2015/08/bebas-beropini-3-gadget-in-church.html
http://reflectionresults.blogspot.com/2015/08/bebas-beropini-3-gadget-in-church.html
No comments:
Post a Comment