Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Tuesday, June 21, 2016

Keadaan Yudas bikin iri?

Banyak orang mengeluh karena tidak punya guru, mentor, gembala, pemimpin, atau pendeta yang hebat, alhasil pemimpin di gerejanya sendiri diomongin!

Juga ada yang mengeluh karena tidak dipilih menjadi fulltimer, padahal sudah berbulan-bulan dan bertahun-tahun aktif melayani, alhasil kecewa!

Ada juga yang mengeluh karena merasa tidak memiliki komunitas yang saling membangun, sehingga tidak jarang pindah-pindah gereja.

Di sisi lain ada yang mengeluh karena tidak pernah merasakan mujizat, sementara saudara seiman yang lain tidak bosan-bosannya kesaksian tentang sesuatu yang "baru".

Pertanyaannya, apakah menjadi orang Kristen atau menjadi orang percaya itu harus mempunyai pemimpin yang hebat? Punya komunitas yang membangun? Harus menjadi fulltimer? Harus merasakan mujizat setiap saat?

Jika jawabannya "iya", apakah hal itu menjamin kesetiaan kita dalam mengikuti Yesus? Jika Tuhan memberi guru atau pemimpin yang hebat, apakah kita sudah pasti setia? Jika Tuhan memberi komunitas yang membangun, apakah kita sudah pasti setia? Jika Tuhan memilih kita untuk menjadi fulltimer dan terus-menerus memberi mujizat, sudah pasti setia?

btw, dalam hal di atas, keadaan Yudas benar-benar bikin iri loh!

Yudas Iskariot belajar tentang kebenaran firman Tuhan dari guru yang terhebat bernama Yesus Kristus; dipilih menjadi salah satu dari 12 rasul; bertumbuh dalam komunitas yang membangun di antara para rasul lainnya; melihat dan merasakan mujizat yang Yesus lakukan.

Namun sayang... 
dalam Markus 3:19 ditulis bahwa, "Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia."

Ironis sekali, salah satu dari 12 murid terdekat Yesus pada akhirnya menjadi pengkhianat! Padahal "keadaan" sudah mendukung dia untuk menjadi pengikut Yesus yang setia. Kurang apa sih Yudas?

Jadi, "keadaan" yang baik bukanlah jaminan utama untuk menjadi pribadi yang setia! Karena masalah utamanya adalah diri kita sendiri. Kesetiaan kita kepada Tuhan jangan "ditopang" dengan keadaan sekitar! Tetapi ditopang dengan hati kita. 

Percuma kita punya guru atau pendeta yang hebat; dipilih menjadi pelayan Tuhan atau fulltimer; memiliki komunitas yang membangun; mendapat hujan mujizat; jika tidak ada perubahan hidup! 

Berubahlah menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya, sehingga kita menjadi pribadi yang setia dan tidak menjadi "Yudas kedua". 

So the conclusion is...
Belajarlah untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa dengan cara bersyukur dengan keadaan yang ada. Jika ingin membuat perubahan besar, mulailah dengan perubahan kecil melalui diri kita sendiri terlebih dahulu.

Jbu




Hasil perenungan jam 3 pagi di ruang kerja :D