Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Wednesday, July 16, 2014

Keunikan Adalah Hasil Kreativitas - Kejadian 1:1; Pengkhotbah 9:10

Johanes Djauhari adalah seorang yang kreatif, ia gemar dengan dunia desain grafis. Kegemarannya itu membuat dirinya tertarik untuk merakit mesin pencetak 3D. Hal itu pun telah menjadi kenyataan! Dengan memanfaatkan teknologi open source, printer 3D yang dirakit Johanes dapat mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi. Ia membuat mesin pencetak 3D itu karena suatu alasan. Johanes bekerja sebagai desainer produk suatu barang. Beberapa klien yang ingin membuat produk kepada Johanes, terkadang tidak puas jika hanya melihat desain produknya dalam bentuk dokumen digital. Klien itu lebih puas bila mereka dapat melihat bentuk fisik dari produk tersebut, walaupun dalam ukuran kecil. Inilah alasan Johanes membuat printer 3D. 

3D printing merupakan proses cetak berlapis untuk membentuk benda padat dengan perspektif tiga dimensi yang dapat dipegang dan memiliki volume. Materi yang digunakan adalah plastik. Sebenarnya, printer 3D bukan barang yang baru. Beberapa negara sudah ada yang memproduksi dan menjualnya. Bahkan, di online market pun sudah dijual bebas. Namun, di Indonesia masih jarang pemakainya. Johanes berhasil membuat terobosan baru di dunia bisnis Indonesia. Dia benar-benar kreatif! Kreatif artinya adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Printer 3D yang dibuat Johanes masuk dalam dunia perdagangan. Ia membuka pre-order dengan harga Rp. 10 juta. Setelah masa pre-order berakhir pada September 2013, printer 3D dibanderol Rp. 12 juta. Kerja kerasnya dibayar mahal!

Kreatif tidak hanya dimiliki orang seni saja, tetapi kreatif seharusnya dimiliki juga oleh semua anak Tuhan. Sebagai anak Tuhan, kita dituntut untuk kreatif dalam bidang yang kita tekuni, karena kita hidup di zaman teknologi yang semakin maju. Tuhan yang kita sembah pun adalah Tuhan yang kreatif. Ia menciptakan langit dan bumi. Kata "menciptakan" di dalam bahasa Ibrani adalah bara yang memiliki pengertian, Tuhan menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Sebagai anak-anakNya, kita juga mewarisi kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Hanya saja, kita cuma dapat menciptakan dari materi yang sudah ada menjadi materi yang baru. Kreatif juga tidak harus selalu membuat sesuatu yang benar-benar baru seperti Thomas Alfa Edison yang dapat menciptakan lampu listrik. Jadi kreatif juga bisa diartikan, menciptakan sesuatu yang sudah ada menjadi lebih unik. Keunikan adalah hasil dari kreativitas. Seperti Johanes yang kreatif, ia berhasil memuaskan kliennya dengan contoh produk dalam bentuk tiga dimensi, di saat orang lain hanya dapat memuaskan kliennya dengan contoh produk dalam bentuk dua dimensi. 

Untuk itu, mari kita lebih kreatif lagi di dalam setiap tanggung jawab yang Tuhan sudah percayakan kepada kita, sehingga hasil dari kreativitas kita dapat bermanfaat bagi banyak orang, terutama dapat memuliakan nama Tuhan!   


Kreativitas sudah dimiliki oleh setiap anak Tuhan. 
Muncul atau tidaknya, tergantung masing-masing pribadi.





Sumber:
1. Wisdom Of God.

2. Renungan Harian Manna Sorgawi Jumat, 25 April 2014

Tuesday, July 15, 2014

Evaluasi Diri - Mazmur 90:1-11

Seorang bocah laki-laki masuk ke dalam sebuah toko. Ia mengambil peti minuman dan mendorongnya ke dekat telepon umum koin. Lalu ia naik ke atasnya, sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya tujuh digit angka. Si pemilik toko memerhatikan tingkah bocah ini dan menguping percakapan teleponnya. Bocah itu berkata, "Selamat siang Bu, bisakah saya mendapatkan pekerjaan memotong rumput di halaman rumah Ibu?" Ibu di ujung telepon sebelah sana berkata, "Maaf, saya sudah punya orang kepercayaan untuk mengerjakannya." Bocah laki-laki ini tetap berusaha, "Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu." Dengan tersenyum ibu itu berkata, "Terima kasih, tetapi saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu." Dengan sedikit memaksa bocah ini berkata, "Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu dan saya jamin di hari Minggu nanti, halaman rumah Ibu akan jadi halaman yang tercantik di antara rumah-rumah yang berada di kompleks perumahan Ibu." Ibu itu akhirnya menjelaskan, "Sekali lagi terima kasih Nak, Anda tidak perlu repot-repot, karena sudah ada orang kepercayaan saya yang mengerjakannya. Dia sudah membuat halaman rumah saya sangat indah. Ia tidak hanya memotong rumput liar, tetapi ia juga menghias rumput tersebut dengan bunga-bunga. Bahkan, tetangga di sebelah saya memuji halaman rumah saya. Saya sudah sangat puas dengan hasil pekerjaan orang kepercayaan saya!" Dengan senyuman di wajahnya, bocah laki-laki itu menaruh kembali gagang telepon. Si pemilik toko yang dari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu. Pemilik toko itu berkata,  "Nak, aku suka dengan sikapmu, semangat positifmu, dan aku ingin menawarkanmu pekerjaan, karena kelihatannya kamu sangat menginginkan pekerjaan." Bocah laki-laki itu tersenyum dan berkata, "Tidak, terimakasih. Tadi saya hanya ingin mengevaluasi, apakah pekerjaan saya sudah bagus atau belum. Sebenarnya, saya adalah orang kepercayaan Ibu tadi."

Seperti bocah laki-laki itu, sebaiknyalah kita mengevaluasi diri untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Kita dapat mengevaluasi diri dalam hal apapun, hanya dengan bertanya kepada orang-orang di sekitar kita. Kita juga dapat mengevalusi dengan menilai diri kita sendiri, tentunya dibutuhkan kejujuran bila ingin mengevaluasi diri sendiri! Alangkah baiknya jika kita dapat mengevaluasi diri pada pagi hari sebelum melakukan aktifitas sehari-hari, tentang apa yang kita sudah kerjakan pada hari kemarin untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik pada hari ini! Ayat yang sudah kita baca menjelaskan, bahwa kehidupan kita sebagai manusia di bumi ini sangat singkat. Umur kita pun juga terbatas. Untuk itu, sangat penting untuk mengevaluasi diri, sehingga kita dapat memanfaatkan waktu dengan baik di setiap harinya. Jangan pernah menyia-nyiakan satu hari, karena kita dapat hidup di hari ini pun adalah karena anugerah dari Tuhan. 

Mengevaluasi diri bukan tanda dari kelemahan seseorang, 
tetapi tanda kekuatan seseorang!