Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Friday, October 1, 2010

The Journey of Romantic Love


Siapa sih yang tidak ingin punya perjalanan cinta yang romantis? Siapapun yang masih single, pasti ingin banget punya pengalaman cinta yang romantis. Tapi seringkali orang berpikir bahwa setiap orang sudah ada “Perjalanan Cinta”nya masing-masing.

Inilah yang saya maksud dengan setiap orang sudah ada perjalanan cintanya masing-masing: menunggu seseorang yang bertemu di jalanan yang tanpa sengaja menjatuhkan barang-barangnya, lalu saling menatap dan menyatakan pada diri sendiri, inilah cinta pandangan pertama, dan akhirnya kenalan dan seterusnya. Atau mungkin ada seorang wanita yang berkhayal bahwa suatu saat nanti, saya dicegat oleh orang jahat yang siap menodong saya, lalu ada yang menolong kita dan merobohkan semua penjahat itu. Dan akhirnya kenalan, dan seterusnya. Saya tidak setuju untuk hal itu, karena bagi saya perjalanan cinta yang romantis itu harus dibuat sendiri, harus di create sendiri atau lebih jelasnya perjalanan cinta yang romantis itu harus diciptakan sendiri.

Contohnya adalah saya sendiri, hehehehe..
Saya menunggu seorang gadis yang tentunya sesuai dengan kriteria saya, dan akhirnya memang ada sih gadis tersebut, tapi seringkali akhirnya saya tidak bisa meneruskan hubungan saya dengan gadis-gadis lain itu, bahkan ada yang tidak sempat kenalan.

Dilain sisi, saya justru sering memainkan perasaan wanita, mungkin saya tidak langsung jadian, tetapi hubungan itu bisa disebut TTM. Dan hubungan itu berlangsung sangat lama, dari satu wanita ke wanita lain. Bahkan sempat melakukan yang seharusnya saya tidak lakukan. Dalam perjalanan mencari wanita ini, saya berusaha mencari seorang pacar yang sempurna, dan sebagai seorang pria tentu saya melihat dari segi fisiknya terlebih dahulu. Memang saya mendapatkan wanita tersebut, tetapi sekali lagi, saya tidak bisa meneruskan hubungan itu, ada yang akhirnya, saya ditolak, tetapi ada yang akhirnya saya juga menolak.

Tanpa saya sadari ada seorang gadis yang menjadi tempat curhat saya. Saya sering curhat dengan dia tentang cewe-cewe impian saya, atau tentang hidup saya. Saya mengenalnya di gereja sejak saya masih duduk di bangku SMP. Pada saat kelas 3 SMP, anak ini kelas 1 SMP. Ternyata dia mempunyai perasaan suka kepada saya, tentunya saya tahu hal itu. Tapi tidak perduli saya tetap curhat tentang cewe lain yang saya kejar maupun yang mengejar saya (kenyataan loh hehehehe).

Saya masih berteman dengannya tapi akhirnya saya juga jarang curhat, karena menurut saya juga tidak terlalu penting untuk menceritakan persoalan saya dengan gadis ini. Perasaan gadis ini kepada saya sudah rahasia umum, sudah banyak orang yang tahu. Baik orang gereja maupun teman-teman sekolahnya. Dan tanpa disadari saya tetap berteman dengannya sampai tahun 2010 bulan maret.

Karena sifat saya yang suka memainkan perasaan wanita (dulu loh!), dengan sengaja dan tidak sengaja ternyata saya sudah menyakiti perasaan gadis ini. Mungkin bagi kalian yang wanita lebih mengetahuinya, bagaimana mencintai seorang cowo tetapi cowo itu curhat tentang cewe lain. Apalagi ± 8 tahun lamanya dia menyukai saya. Dan selama itu juga saya curhat tentang orang lain.

Sampai saya akhirnya tahu diri dengan keadaan saya, yaitu tepatnya thn 2009, saya sadar saya harus menjadi seorang yang High Quality Single. Saya berhenti mencari seorang wanita yang sempurna. Dan pada saat itu juga, saya berusaha menjadi orang yang tepat terlebih dahulu sebelum mencari orang yang tepat. Pada saat prinsip itu tertanam di hati saya, saat itu juga saya mencoba memaksimalkan potensi saya sendiri.

Ternyata menjadi single itu bukanlah suatu masalah, tetapi menjadi single itu adalah suatu hal yang menyenangkan. Saya bisa bersosialisasi dengan oranglain, saya bisa kuliah lebih konsentrasi, saya bisa pelayanan, saya bisa belajar khotbah, saya bisa baca buku yang banyak, saya bisa mendesign, dan disamping itu juga saya bisa bergaul dengan orang lain.

Pada saat saya berusaha untuk menjadi orang yang tepat terlebih dahulu, disitu saya baru menyadari, ternyata keberadaan wanita yang menjadi tempat curhat saya dulu adalah orang yang penting di dalam hidup saya. Dia bukan gadis sempurna yang seperti saya impikan waktu dulu, tetapi dia adalah gadis yang tepat untuk saya.

Pada akhirnya bagian terpenting, yaitu pada saat saya menyatakan perasaan kepada dia. Saya berusaha memberitahu perasaan saya kepada dia. Dia akhirnya bertanya kepada saya, “Apa yang kamu suka dari aku?”, saya berusaha untuk mendefinisikannya dengan detil. Saya suka pada saat dia bernyanyi, dia bisa naik motor dan mobil, dia tidak gaptek, dia bisa bermain drama dengan baik, mengajar anak sekolah minggu, dia tetap terus melayani Tuhan, saya suka pada mata, bibir, saya suka gemes ama dia, dia cantik, dia sayang saya, dia tembem, dia bukan tipe cewe yang banyak maunya, dia anak Tuhan juga, yang pasti dan tidak sampai habis pikir……. dia masih tetap mau mendengarkan curhat saya tentang wanita lain (bahkan saya pernah sengaja, karena saya tahu dia suka saya).

Lalu saya dan dia mencoba menetapkan hati ini bersama-sama selama sebulan, sampai tidak sebulan akhirnya saya yakin dengan perasaan saya, begitu juga dengan dia. Dan kami jadian tanggal 11 Maret 2010. Gadis itu bernama Sheila Tjandra, panggilannya dedo. Saya dan dia berkomitmen untuk menjalin hubungan yang serius. Ya tentunya masih banyak perjuangan di depan sana.

Guys, semua pengalaman orang akan berbeda-beda, mungkin sekarang ada yang sedang sakit hati atau ada yang sudah memendam perasaan bertahun-tahun. Tetaplah berjuang, dengan menjadi orang yang tepat terlebih dahulu, sampai kita siap menjalin hubungan dan ingatlah pacaran bukan untuk mainan! Apabila ada yang masih melakukan hal itu, dapat dipastikan orang itu masih mempunyai pemikiran yang dangkal tentang pacaran.

Dan apabila uda siap untuk menjalin hubungan, pandanglah orang sekitar kamu, mungkin ada orang yang selalu menemani kamu di mana kamu pergi atau dia selalu ada pada saat kamu membutuhkan seseorang. Ciptakanlah perjalanan cinta yang romantis di dalam hidup kalian, tentunya kalian juga harus mendoakannya.

Tuhan Yesus memberkati.
 





1 comment:

Anonymous said...

waaahh so sweet :D