
Manusia adalah makhluk sosial yang sudah pasti akan menjalin relasi dengan orang lain. Dalam menjalin relasi dengan orang lain, pasti ada masanya di mana kita akan mengalami konflik kehidupan karena kesalahpahaman. Dan, sering kali ada yang mengungkapkan ketidaksukaannya pada jejaring sosial seperti twitter. Dalam ayat yang sudah kita baca, dikatakan bagaimana kita seharusnya menggunakan lidah kita untuk dapat memberi semangat. Ayat ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk dapat mengintrospeksi diri, karena seharusnya kehadiran kita mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain bukan malah sebaliknya. Dalam setiap kata yang kita ucapkan, seharusnya berguna bagi diri kita dan juga orang lain, baik ucapan kita secara verbal ataupun ucapan kita dalam jejaring sosial yang sudah pasti dilihat oleh banyak orang. Itu semua kita lakukan untuk saling membangun satu dengan yang lainnya.
Perkataan kita dapat memberi semangat dan menjadi berkat bagi orang lain tergantung sumbernya. Sumbernya tentu adalah diri kita sendiri, sehingga kita harus mengisi diri kita dengan hal-hal yang positif, seperti membaca firman Tuhan dan membaca buku dengan kata-kata yang membangun. Apabila kita sudah terbiasa untuk memberi semangat kepada orang lain, maka waktu nge-tweet, kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang membangun.
Teknologi bisa menjadi berkat bagi orang lain atau tidak tergantung penggunannya.
Sumber:
1. Wisdom of God.
2. Renungan Harian Manna Sorgawi 8 November 2013.
No comments:
Post a Comment