Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Sunday, November 8, 2015

Belajar dari Rasul Yohanes 1: Lingkaran Relasi Terdekat Yesus - Markus 5:37; 9:2&9; 14:32-34


Sadar ataupun tidak, kita pasti memiliki lingkaran relasi dalam bersosialisasi. Paling tidak kita memiliki 4 lingkaran relasi. Lingkaran keempat yang paling luar, biasanya disebut dengan kenalan; lingkaran ketiga disebut dengan teman; lingkaran kedua disebut dengan sahabat; dan lingkaran pertama yang paling dalam disebut dengan sahabat karib. Yohanes termasuk lingkaran pertama yang paling dalam. Jadi dapat dikatakan, bahwa Yohanes adalah salah satu sahabat karibnya Yesus. Kita dapat membuktikannya dengan ayat-ayat Alkitab yang sudah kita baca di atas. 

Bukti pertama, Yohanes dapat diandalkan oleh Yesus. Selain Petrus dan Yakobus, Yohanes mendapat kepercayaan untuk dapat melayani bersama Yesus di rumah Yairus, sementara yang lainnya tidak diperbolehkan masuk kecuali mereka bertiga, Yairus, dan istrinya. Yohanes mendapat kepercayaan tersebut karena ia dapat diandalkan oleh Yesus. Kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dengan sesama manusia lainnya. Terkadang kita membutuhkan bantuan seorang sahabat, namun tidak semua sahabat memiliki hati yang tulus untuk membantu kita. Hanya sahabat kariblah yang dapat membantu kita dengan hati yang tulus. Sahabat seperti ini adalah sahabat yang dapat diandalkan seperti Yohanes.     

Bukti kedua, Yohanes dapat menjaga rahasia Yesus. Yohanes adalah salah satu sahabat Yesus yang dapat mengemban tanggung jawab untuk tidak menceritakan kepada seorang pun tentang kejadian Yesus yang berubah rupa di gunung yang tinggi. Bila kita ingin menilai seseorang layak dijadikan sahabat, cobalah untuk memberinya rahasia kecil yang kita miliki. Apakah ia dapat menjaganya dengan baik? Bila iya, cobalah beri tanggung jawab yang lebih besar, yakni rahasia yang lebih besar dari sebelumnya. Bila ia tetap menjaga rahasia tersebut, maka orang tersebut layak menjadi sahabat karib kita.

Bukti ketiga, Yohanes dapat menjadi tempat curahan hati Yesus. Sebelum Yesus ditangkap, ia berdoa di Getsemani kepada Bapa di Sorga. Saat itu, Yesus hanya membawa tiga sahabat terdekatnya, salah satunya adalah Yohanes. Sebagai manusia, saat itu Yesus sangat takut dan gentar. Bahkan Ia sempat mengatakan, "... seperti mau mati rasanya ..." Yesus membutuhkan seseorang yang dapat mengerti keadaanNya, walau tidak mungkin dapat mengerti 100%. Yohanes menjadi salah satu sahabatNya yang berhasil menjadi tempat curahan hatiNya saat itu.

Tiga hal yang sudah dijelaskan di atas membuktikan bahwa Yohanes layak menempati lingkaran relasi terdekat Yesus. Tidak sekadar menjadi muridNya, Yohanes juga sukses menjadi sahabat yang dapat diandalkan, dapat menjaga rahasia, dan dapat menjadi tempat curahan hati. Sebelum mencari sahabat seperti Yohanes, alangkah baiknya bila kita berlaku terlebih dahulu seperti Yohanes, sehingga kita menjadi sahabat karib yang baik dalam berelasi.



Orang yang karib dengan kita, belum tentu menjadi sahabat karib. 
Sahabat karib, sudah pasti menjadi orang yang karib.

No comments: