Welcome....

Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!

Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.

Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.

Labels

Friday, February 28, 2014

Painkiller - Markus 15:23


Kenapa Yesus menolak anggur yang bercampur dengan mur itu? Bukankah Ia seharusnya membutuhkan cairan yang lebih banyak pada saat itu karena kondisi tubuhNya yang sedang letih sehabis memikul salib? Matthew Henry mengatakan bahwa sudah menjadi kebiasaan untuk memberikan anggur kepada orang yang dihukum mati dan mereka memberiNya anggur, tetapi bercampur mur, yang rasanya pahit dan memuakkan. Dia mengecapnya, tetapi tidak mau meminumnya. Dia bersedia mengakui pahitnya anggur itu, tetapi keuntungannya tidak. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah keuntungan dari anggur bercampur mur tersebut? Anggur yang bercampur dengan mur adalah minuman yang pahit rasanya, tetapi berkhasiat. Apabila Yesus meminumnya, rasanya seperti dibius dan sakit yang dirasakanNya akan berkurang, sehingga penderitaan yang Dia alami akan berkurang. Itulah sebabnya Yesus menolak minuman tersebut. Yesus tahu bahwa pada saat itu Dia sedang memikul hukuman dosa seluruh umat manusia, yang berarti Dia tidak ingin melewati bagian penderitaanNya.

Sejenak kita perhatikan sebuah film yang berjudul "Click". Click adalah sebuah film yang keluar tahun 2006 dengan Adam Sandler sebagai pemeran utama. Dia berperan sebagai seorang kepala keluarga yang bernama Michael Newman. Click bukan film rohani, melainkan film sekuler, tetapi banyak hal yang dapat kita pelajari dari film ini. Michael adalah seorang kepala keluarga yang mempunyai ambisi untuk naik jabatan sehingga dapat membahagiakan keluarganya. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah alat kendali multifungsi. Michael sangat senang mendapatkan alat ini, karena salah satu fungsi alat kendali ini adalah dapat melewatkan bagian-bagian kehidupan yang dia tidak sukai. Misalkan, waktu dia bertengkar dengan istrinya, dia tidak ingin merasakan hal itu, sehingga ia mempercepat kehidupannya dan melewatkan konflik tersebut. Suatu kali, atasannya berjanji untuk mempromosikannya, tentunya dengan jabatan yang lebih tinggi. Karena Michael tidak sabar menunggu, akhirnya dia mempercepat kehidupannya sampai pada saat promosi yang sudah ditetapkan oleh atasannya itu. Karena terlalu sering mempercepat kehidupannya dan melewatkan bagian yang tidak disukai, tanpa disadari usia Michael sudah tua. Michael baru sadar di usianya yang sudah tua, bahwa ternyata dia telah melewati momen-momen penting yang seharusnya dia rasakan, walaupun mungkin momen itu tidak menyenangkan.

Film ini memang hanya sebuah film fiksi, tetapi ada pelajaran penting di sini, bahwa proses kehidupan itu sangat penting. Justru yang membuat hidup lebih indah adalah pada saat kita harus menghadapi penderitaan yang tidak menyenangkan. Jangan lari dari masalah, tetapi hadapilah bersama Tuhan, walaupun terasa sakit. Ingatlah, Yesus tidak pernah mengurangi rasa sakit dalam penderitaanNya, walaupun sebenarnya Ia mampu.


Melewati bagian penderitaan kehidupan dengan lari dari masalah 
sama saja dengan melupakan Tuhan.


Sumber: 
1. Wisdom Of God
2. Renungan Harian Manna Sorgawi 15 November 2013

No comments: