Kalo mao diceritain dari awal kayanya bakal panjang banget! Tapi akhirnya saya ada kesempatan untuk share tentang pengalaman studi saya. Jadi saya ceritain dari awal aja ya :D
Dimulai dari lulus SMA (lupa taon brapa), saya ingin kuliah teologi tapi sayangnya saya tidak diterima. Di 2 kampus tempat saya mendaftar, dua-duanya menolak saya. Sampe sekarang ga tau penyebabnya apa! Ini yang saya kurang setuju, kenapa mahasiswa yang tidak lulus ujian masuk tidak dibertahu penyebabnya. Apakah saya bodoh dalam tes masuk bhs inggris, pengetahuan Alkitab, dll..... Saya ga tau, tapi yang pasti saya dapet surat dari kampus kalo saya tidak diterima... that's it! Ga ada keterangan apa-apa. Pengen robek2 tuh surat rasanya. Tapi ga tau kemana skrg suratnya hehehe..
Setelah itu saya cukup frustasi, karena saya ga tau harus ngapain. Papi saya menyuruh bekerja sambil kuliah di YAI (Yayasan Apakah Itu??) hahaha. Saya nurut aja karena ga tau mau ngapain. Saya ambil jurusan komputer akutansi. Saya ambil karena tertarik dengan kata "komputer" tapi pada kenyataannya saya ga suka akutansi. Jadi hasilnya saya kuliah di sana hanya setahun. Dalam setahun itu saya lebih banyak bolosnya daripada masuknya. Bahkan kalo saya masuk kuliah, teman2 pernah bersorak sambil tepok tangan "wahh si Paulus masih idup... dia masih mau kuliah" hahaha.. tapi ya gitulah keadaannya. Saya izin dengan papi untuk tidak kuliah di YAI lagi karena memang ga suka n ga sanggup menghadapi angka2 ga jelas. Papi ijinin.. tapi dengan nada yang cukup tinggi (marah!) hahahaha.. Jadi saya kerja, hasilnya untuk kuliah setahun itu. Yah... uda buang waktu, buang duit pula... Berapa juta waktu itu saya habisin. (Tau gitu kan bisa buat DP motor Tiger, hahahhaa) Kalo ga salah tahun 2006 saya mulai disadarkan oleh salah seorang mentor saya di Gereja untuk bangkit kembali. Singkat cerita, saya berusaha mencari kelebihan diri saya sendiri. Akhirnya saya ketemu! saya suka gambar waktu kecil. Jadi saya coba les design grafis. Karena ga ada uang lagi, saya dibiayai sama Mami. Papi saya ga setuju (mungkin karena kesal melihat saya yang habisin uang dan waktu di YAI selama 1 tahun).
Hari pertama les design grafis di Digital Studio, Kelapa Gading (April 2006), sangat menyenangkan sekaligus menakutkan. Karena saya merasa susah banget belajar design grafis itu. Tapi saya tetep berusaha, sampai akhirnya lulus dari sana dengan nilai yang cukup memuaskan. Dari sinilah saya timbul percaya diri lagi. Setelah saya lulus dan mendapatkan sertifikat. Saya berusaha cari sampingan yang berhubungan dengan design grafis. walau tidak banyak, tapi lumayanlah... paling tidak bisa buat gorengan. hahahaha.. Setelah itu saya usaha bikin kaos dengan design sendiri dengan merk "paosign" (http://paosign.weebly.com/t-shirt.html) Lumayan laku, bahkan sampe keluar pulau juga. Ada yang ke lampung, bali bahkan sampe Ausy booo!
Saya semakin semangat lagi untuk kuliah, sehingga saya berusaha untuk mencari data lagi tentang kampus teologi yang dekat dengan kantor. Saya coba bilang ke papi, tetapi dia menolaknya, mungkin dia masih kesal dengan saya karena menyia-nyiakan waktu di YAI. Setelah yang ketiga kalinya saya minta kuliah, dia akhirnya mengizinkannya dengan syarat: harus bayar sendiri! jadi kerja sambil kuliah! Akhirnya saya yang semangat berusaha mencari kampus. Januari, 2008 saya menemukan kampus di Kelapa Gading, dulu namanya ITKR (Intitut Teologi Kepemimpinan REM). Saya ingin kuliah disana karena dekat dengan kantor saya yang waktu itu di kelapa gading juga. Puji Tuhan akhirnya saya baru mulai kuliah di awal tahun 2008.
Karena saya sibuk kuliah akhirnya saya mengesampingkan pekerjaan design grafis saya dan usaha t-shirt. Bahkan les private design grafis saya ga terusin, karena mau fokus kerja sambil kuliah. Banyak perjuangan yang saya lalui, antara lain adalah: bayar foto copy, bayar uang kuliah, beli buku, dll. Sampe pernah ga punya uang untuk bayar uang kuliah. Disitu saya berdoa "Tuhan kalo memang Tuhan mengizinkan saya untuk menjadi hamba Tuhan dan memanggil saya menjadi pelayanMu, tolong lunasi sisa uang kuliah saya yang belum terbayar, saya sudah tidak punya uang lagi untuk bayar." Puji Tuhan, ada seseorang yang namanya pada saat itu saya juga tidak tahu (sekarang tau) bisa memberi saya uang untuk kuliah melalui orang tua saya, padahal saya tidak kenal deket dengan dia. Orang tua saya juga ga pernah minta-minta ke dia. Dan dalam waktu 3 bulan, utang saya di kampus langsung lunas. Memang semester ke depannya saya masih harus bayar lagi, tetapi dengan kejadian tersebut saya langsung nangis, terharu kepada Tuhan. Saya menangis karena saya juga sempat meragukan kuasa Tuhan yang sudah begitu baik dalam setiap kehidupan saya. Sejak saat itu saya tidak ragu lagi dalam soal uang kuliah. Tuhan yang menyediakan selama saya juga berusaha. Tuhan melunasi atau tidak, Tuhan tetaplah Tuhan! Tuhan tetap baik! Itulah iman saya!
Singkat cerita, di tahun 2012, akhirnya sampai juga ke masa yang paling sulit dalam perkuliahan, yaitu mengerjakan tugas akhir atau lebih sering dikenal dengan skripsi. Dimulai dari pembuatan judul. Saya mengajukan sampai (kurang lebih) 6 judul skripsi, tetapi ditolak semua. Sampai akhirnya saya mengambil judul tentang konseling Kristen akhirnya diterima. Kesulitan berikutnya adalah mengerjakan tiap-tiap Bab. Tadinya skripsi saya memakai metode kuantitatif. Sudah sampai Bab 2, Dosen saya bilang lebih baik diganti dengan metode kualitatif. Akhirnya dirombak lagi dari Bab 1. Di situ saya tetep fokus, dan dalam (kurang lebih) 6 bulan akhirnya kelar juga skripsinya. Tantangan berikutnya adalah sidang skripsi yang diadakan pada bulan September 2012. Saya berdoa supaya semuanya lancar. Antara lain doa saya adalah :
1. Minta pertanyaan seputar konseling dan semua pertanyaan bisa dijawab dgn baik.
2. Mendapatkan nilai yg terbaik.
3. Tidak ada yg direvisi walau mustahil.
4. Skripsinya berguna bagi org yg membacanya.
Puji Tuhan semua doa saya terjawab:
1. Saya bisa menjawab dengan baik, tanpa ada adu argumentasi.
2. Saya mendapatkan nilai yang terbaik untuk saya sendiri, saya dapat nilai 9,2 (A-) untuk skripsinya. Bagi saya itu nilai terbaik walau tidak tertinggi, krn masih ada teman saya yang nilainya lebih tinggi.
3. Sama sekali tidak ada titik, koma, huruf, kata, kalimat, sub judul, judul yang diganti. Jadi tinggal fotocopy perbanyak aja.
4. Skripsi saya langsung diminta salah satu dosen di sana untuk dipelajari. Dan saya juga berikan dua copy untuk adik-adik rohani saya, tentunya juga untuk dipelajari. Dan skripsi saya juga menjadi acuan bagi skripsi adik tingkat di kampus.
Saya senang sekali pada saat sidang skripsi selesai, apalagi seluruh skripsi yang saya kerjakan adalah hasil jerih payah sendiri. (Gak beli ama orang lain hahahaha) Biaya skripsi Tuhan cukupi, biaya wisuda Tuhan juga cukupi melalui papi saya. Ketok palu di bulan September 2012 menandakan saya 'sah' mendapatkan gelar Sarjana Teologi (S.Th.) di Sekolah Tinggi Teologi Rahmat Emmanuel (http://www.facebook.com/STTRE?ref=ts&fref=ts) dan acara wisuda berlangsung di bulan November 2012.... Akhirnya Sarjana!
Biarlah apa yang saya ceritakan ini menjadi berkat bagi orang yang membacanya, terutama yang lagi kuliah. Tetep semangat! jangan nyerah! Bila Tuhan berkehendak, Dia pasti akan mencukupi segala kebutuhan biaya kuliah kita, selama kita juga ada usaha!
all praise to Jesus, praise for ever!!
eits... tapi cerita ini masih berlanjut, karena saya masih mengambil Magister Teologi (S2), di tempat yang sama! c u guys!
2 comments:
Luar Biasa! Congratulations Pak Pendeta Paulus, Tuhan memberkati!
Hahahaha xie2 :D
Post a Comment