Hagai berkata, bahwa Bait Suci yang akan selesai dibangun nanti, kemegahannya akan mengalahkan kemegahan bangunan yang semula. Kata "kemegahannya" ini dalam bahasa Ibrani ditulis gâdôl yang menjelaskan, bahwa Bait Suci ini akan lebih besar, tinggi, panjang, keras, kuat, dan hal yang dapat dibanggakan! Orang-orang yang melihat bangunan itu nantinya akan tercengang dan takjub. Alhasil, bangunan ini selain dapat digunakan untuk beribadah sebagai fungsi utamanya, bangunan ini juga dapat dibanggakan oleh orang-orang Yahudi. Tentunya, suatu hal yang membanggakan bagi orang-orang yang membangun Bait Suci ini, jika kemegahannya melebihi bangunan sebelumnya. Mereka dapat menceritakan segala usaha dan kerja kerasnya dalam rangka membangun kembali Bait Suci itu kepada anak cucunya di kemudian hari, karena mereka mengambil bagian saat pembangunan bait suci itu berlangsung. Tetapi jika yang diceritakan hanya kemegahan semata, maka fokusnya hanya kepada bangunan fisiknya. Berarti yang dibanggakan adalah hal-hal yang hanya bisa dilihat mata, padahal ada yang lebih penting daripada hanya sekadar yang terlihat itu, yakni hal yang tidak nampak!
Dalam ayat yang sudah kita baca, juga ditulis bahwa Tuhan akan memberi damai sejahtera! Kata "damai sejahtera" dalam bahasa Ibraninya ditulis shâlôm, yang mengandung makna aman, baik, bahagia, ramah, kesejahteraan, kesehatan, kemakmuran, serta kedamaian. Semua hal-hal ini berkaitan dengan hal-hal yang tidak nampak atau hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh mata namun dapat dirasakan. Jadi bangunan yang megah itu pun harus diisi oleh suasana yang baik juga. Percuma saja, jika Bait Suci itu hanya dibanggakan dari kemegahan bangunan fisiknya semata, jika tidak ada shalom di dalamnya. Justru bangunan itu akan semakin "wah" jika suasananya juga "wah".
Setiap manusia memang sudah naturnya lebih memikirkan hal yang nampak, sehingga melupakan hal-hal yang tidak nampak dalam hal apapun juga. Sebenarnya memerhatikan hal-hal yang nampak itu tidak salah. Misalkan, memotong rambut untuk nampak lebih fresh, berdandan untuk nampak lebih cantik, menghias bangunan untuk nampak lebih bagus, dll. Tetapi ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu memerhatikan hal-hal yang tidak nampak. Seperti memperbaiki karakter yang buruk, bertutur kata yang santun, membawa rasa damai dalam rumah, dll.
Jika kita sudah bernaung dalam satu gereja yang sudah memiliki bangunan tetap, maka bersyukurlah untuk hal tersebut. Terlebih lagi jika bangunan gereja itu megah! Namun jangan pernah lupa untuk mengisi gereja itu dengan shalom. Sehingga gereja tersebut membawa kedamaian bagi orang-orang yang berjemaat di dalamnya dan nama Tuhan dimuliakan, tentunya itu semua harus dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu.
Jika hanya membanggakan kemegahan Rumah Tuhan,
berarti kita sedang mengoyakkan kedamaian dalam Rumah Tuhan.
No comments:
Post a Comment