Natur manusia dalam kehidupan sehari-hari memang seperti itu, jauh lebih mudah dan cepat menularkan hal yang tidak baik daripada menularkan yang baik. Suatu hari dekat rumah saya, pernah saya mendengar seorang ayah yang sedang berbicara kasar kepada anaknya. Tidak lama kemudian anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu membalas dengan kata-kata yang kasar juga kepada ayahnya. Hal ini membuktikan, bahwa hal-hal yang tidak baik itu memang lebih cepat ditularkan.
Sebagai orang percaya sudah barang tentu kita harus dapat menularkan kekudusan bukan sebaliknya, sehingga yang kita tularkan kepada orang lain adalah hal-hal yang berkenan di mata Tuhan, bukan hal-hal yang sifatnya "najis" di mata Tuhan. Sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan lewat hidup kita. Tentunya sebelum menularkan kekudusan itu sendiri, kita harus mengejar kekudusan terlebih dahulu, karena bagaimana kita mau menularkan hal yang kudus jika kita sendiri saja belum menjadi kudus.
Dalam Ibr. 12:14 ditulis bahwa kita harus mengejar kekudusan. Mengejar adalah kata kerja, jadi ada usaha yang harus dilakukan supaya kita bisa hidup kudus. Mengejar kekudusan dilakukan hari demi hari dengan tekun ketika kita menyerahkan hidup dalam ketaatan kepada perintah Tuhan dan berusaha menjauhkan diri dari hidup lama yang fokusnya hanya memuaskan diri sendiri. Tentu tidak mudah untuk melakukan hal ini, dibutuhkan pengendalian diri supaya kita dapat melakukan suatu hal yang berkenan di mata Tuhan. Jika kita tidak mampu melakukan hal ini sendiran, kita dapat meminta tolong kepada mentor rohani untuk menjadi pembimbing kita dalam rangka mengejar kekudusan tersebut. Butuh proses yang sangat panjang, tetapi jika ada kemauan maka jalan pasti terbuka! Jika kita sudah terbiasa hidup kudus, maka tanpa disadari kita juga sudah menularkan kekudusan tersebut kepada orang lain, dan kita sudah menjadi teladan yang baik bagi orang-orang di sekitar kita.
Menularkan ketidakkudusan itu seperti berjalan di tanah yang landai,
sedangkan menularkan kekudusan itu seperti mendaki.
No comments:
Post a Comment