a. Community
Kita diciptakan bukan untuk hidup
sendirian. Kita diciptakan untuk berkomunitas dengan banyak orang. Walaupun
terkadang kita ingin sendirian dan tidak ingin diganggu oleh siapa pun, dalam
satu titik tertentu pasti kita ingin bertemu dengan orang-orang kembali,
terutama dengan orang-orang terdekat. Karena memang manusia naturnya adalah
makhluk sosial, yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Seperti yang
dikatakan dalam Kej 2:18 TUHAN Allah berfirman:
"Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan
dengan dia." Tuhan yang kita
sembah juga berkomunitas. Buktinya dalam Kej 1:26 dikatakan Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita..."
Kata ‘kita’ disitu mengindikasikan Tuhan Tritunggal, yaitu Bapa, Anak dan
Roh Kudus.
Komunitas sangat penting di dalam
kehidupan kita, karena suatu saat kita pasti membutuhkan orang lain dan suatu
saat juga orang lain akan membutuhkan kita. Tetapi kita harus memilih siapa
saja yang masuk dalam komunitas kita atau siapa yang akan menjadi sahabat kita,
karena tidak semua orang yang kita kenal, dapat kita jadikan teman dan tidak
semua teman dapat kita jadikan sahabat atau sahabat sejati. Bukan berarti kita
membatasi pergaulan kita, hanya saja kita harus seleksi orang yang dekat dengan
kita. Ingatlah! Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1Kor
15:33).
b. My Bedroom
Saya beri judul my bedroom, my living
room and my yard pada artkel ini. Untuk menunjukan posisi orang-orang yang kita
kenal. Tentu tidak semua orang yang kita kenal dapat masuk ke dalam kamar tidur
(My bedroom) kita bukan? Bahkan
teman-teman kita pun belum tentu kita dapat persilahkan masuk ke dalam kamar
tidur kita. Kamar tidur adalah tempat yang sangat privacy bagi setiap orang. Kita dapat melakukan apa pun tanpa harus
merasa malu di kamar tidur. Ada keterbukaan di dalam kamar tidur. Penulis
mengumpamakan seorang sahabat karib sebagai My
Bedroom. Tentu tidak semua teman-teman kita, dapat kita jadikan sahabat.
Hanya orang-orang yang ‘lulus seleksi’ saja yang dapat kita undang untuk masuk
ke kamar tidur. Mungkin untuk bermain, mungkin untuk sharing, mungkin untuk
belajar, dll. Tentunya orang tersebut adalah orang yang dapat kita percaya
sepenuhnya sebagai seorang sahabat.
c. My Living Room
Ruang Tamu (My Living Room) adalah tempat kita menerima teman atau kenalan
sebagai tamu. Tidak semua orang yang kita kenal di dalam dunia ini, dapat kita
terima sebagai tamu. Tentu ada batas-batas tertentu. Bila kita memiliki rumah,
maka kita tidak sembarangan mempersilahkan seseorang untuk masuk ke ruang tamu.
Mungkin hanya sebatas sampai depan rumah atau perkarangan saja. Terutama zaman
sekarang yang tingkat kriminalitasnya semakin tinggi. Kita harus berhati-hati
dalam mempersilahkan seseorang untuk masuk ke dalam ruang tamu. Karena bila
orang sudah berniat jahat sejak semula dan kita sudah mempersilahkan masuk.
Maka orang tersebut dapat mengobrak-abrik ruang tamu (hidup) kita. Tanpa
disadari, orang seperti ini akan menjadi parasit dalam hidup kita.
d. My Yard
Yang terakhir adalah perkarangan rumah
(My Yard). Orang-orang yang pantas di
posisi ini adalah orang yang sebatas kenal dengan kita saja. Kita dapat mencari
teman dan sahabat sebanyak-banyaknya, tetapi tidak semua orang kita kenal dapat
kita jadikan teman atau pun sahabat. Karena bila kita sudah mempersilahkan
seseorang masuk ke dalam rumah atau kehidupan kita. Maka tanpa disadari, orang
tersebut sudah menjadi bagian dalam hidup kita. Jadi, ada beberapa orang yang
layak hanya sampai pekarangan rumah kita, ada juga yang hanya sampai ruang
tamu, tetapi hanya sahabat kariblah yang layak masuk ke kamar tidur kita.
e. F.R.I.E.N.D.S.
Penulis mencoba memberikan suatu
pencerahan dalam bersahabat, yang diakronimkan dengan kata FRIENDS. Kata ini
adalah akronim dari Future, Reprimand, Integrity, Eliminate, Nearest,
Dedication & Spirituality. Sekali lagi, Penulis bukan membatasi pergaulan
kita, hanya saja kita harus memakai hikmat dalam bersahabat! Untuk itulah ada hal-hal
yang harus diperhatikan dalam bersahabat.
Future
(Masa Depan)
1 Kor. 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Your
friends is your future, ini adalah quote yang sering saya dengar dari beberapa hamba Tuhan dan kenalan
saya. Makna dari kata-kata ini adalah sahabat kita sangat mempengaruhi masa
depan kita. Tanpa kita sadari, masa depan kita suram atau tidak, itu juga
tergantung dari sahabat yang kita miliki. Penulis setuju dengan kata-kata ini,
karena orang-orang yang selalu disekitar kita (sahabat), sedikit banyak akan
memberi pengaruh dalam setiap keputusan yang kita ambil. Bila orang yang selalu
bergaul dengan Pendeta, kemungkinan dia bisa menjadi Pendeta juga. Bila orang
yang selalu bergaul dengan perokok, kemungkinan dia bisa menjadi perokok juga.
Suatu ketika Penulis pernah berkhotbah
dalam suatu komunitas anak remaja di sebuah Gereja. Setelah selesai berkhotbah,
ada anak yang remaja yang langsung berkata, “ko..
saya jadi ingin kuliah Teologi, ternyata belajar Alkitab sangat mengasyikan
ya?” Kejadian ini terulang kembali pada orang yang berbeda beberapa bulan
yang lalu. Penulis sangat menyadari hal ini, bahwa keputusan seseorang pun juga
ditentukan dari tempat dia bergaul atau bersahabat. Untuk itulah kita harus
pintar memilih seorang sahabat, seorang yang layak memasuki kamar tidur kita.
Ingatlah! Sahabat kita akan sangat mempengaruhi setiap keputusan kita dan
keputusan kita akan sangat mempengaruhi masa depan kita! Your friends is your future!
Reprimand
(Menegur)
Kol. 3:16 Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu.
Ams. 27:5 Lebih
baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.
Dua ayat ini mengingatkan kepada kita
untuk dapat menegur orang yang bersalah dalam suatu perbuatan yang
dilakukannya. Bagaimana dengan sahabat-sahabat kita? apakah mereka pernah
menegur kita pada saat kita bersalah? Apabila ada kesalahan, seorang sahabat
akan menegur kita dengan penuh kasih, dan tidak akan menjatuhkan kita dengan
teguran tersebut. Setiap orang pernah ditegur atas kesalahannya, tetapi tidak
semua teguran itu membangkitkan kita lagi. Kita harus belajar terlebih dahulu
bagaimana cara menegur yang baik, sehingga kita dapat menjadi teladan bagi
teman atau sahabat kita dan pada saat kita bersalah, kita dapat ditegur dengan
cara yang benar oleh sahabat kita sendiri.
Aturan yang harus dilakukan dalam
menegur seseorang :
- Pada saat sahabat kita bersalah, tegurlah ia empat mata (secara pribadi) dan pada saat ia mendapatkan sesuatu yang baik, pujilah ia depan umum.
- Menegur harus melihat situasi dan kondisi orang tersebut. Jangan pernah menegur pada saat seseorang sedang bad mood.
Bila kita dapat menerapkan dua aturan diatas, maka kemungkinan sahabat kita akan melakukan hal yang sama kepada kita. Cara untuk mengetahui sahabat kita dapat menegur dengan benar : Make a mistake! Dengan berbuat kesalahan, maka kita tahu bagaimana cara sahabat kita menegur kita. Bila memang ia menegur dengan cara yang tidak benar, kita dapat mengajarinya, jangan didiamkan saja! Tegurlah dengan kasih!
Integrity
(Integritas)
Mat 5:37 Jika
ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa
yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.org mengartikan kata Integritas: mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Dan dalam Tesaurus Indonesia, Integritas
mempunyai makna yang sama dari kata kejujuran, ketulusan dan
kredibilitas.
Seorang sahabat adalah seseorang yang
berani mengatakan suatu hal yang tidak suka kita dengar, bukan apa yang kita
mau dengar. Dia akan jujur lewat perkataan, serta perbuatan sehingga dia memiliki
integritas. Apabila sahabatnya bersalah, maka ia akan berkata jujur atas
kesalahan yang diperbuatnya, walaupun memang menyakitkan.
Eliminate
(Menghapus)
Ams 18:24 Ada
teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib
dari pada seorang saudara.
Ams 16:28 Orang
yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat
yang karib.
1 Kor. 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kita harus berani menghapus atau menyingkirkan
sahabat yang memberi pengaruh negatif. Bukan
berarti kita berperilaku kasar dengannya, karena kita masih bisa berteman dengan
dia, tetapi jangan sampai kita bersahabat, karena bila kita tetap lanjutkan
maka kebiasaan kita yang baik akan rusak. Kita harus berani menyeleksi orang
yang layak memasuki kamar tidur, ruang tamu atau perkarangan rumah kita.
Mungkin terdengar kejam pada bagian yang ini, tetapi pada kenyataannya memang
harus seperti itu. Bukan berarti kita mencari sahabat yang sempurna, karena
tidak sahabat yang sempurna, bahkan kita sebagai seorang sahabat pun pasti
pernah berbuat kesalahan dan pernah membuat orang kesal karena tingkah laku
kita. Namun, kita dapat menimbangnya, apakah sahabat kita ini lebih banyak
memberi pengaruh yang negatif atau yang positif. Bila memang dia lebih banyak memberi pengaruh
yang negatif dan mempunyai potensi menyesatkan, jauh lebih baik kita tidak
bersahabat lagi, mungkin hanya sebatas teman saja. Karena orang yang seperti
itu akan mendatangkan kecelakaan.
Mengeliminasi pergaulan yang buruk,
bukan berarti mencari orang yang sempurna! Tetapi tindakan mencegah rusaknya
kebiasaan kita yang baik.
Nearest
(Terdekat)
Rom 12:15 Bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Sahabat adalah orang yang terdekat
dengan kita, dalam keadaaan apapun juga, baik dalam keadaan susah maupun
senang. Tuhan Yesus pun mempunyai sahabat. Murid-muridNya adalah sahabatNya.
Tetapi Yesus tetap mempunyai the circle
of friendship. TCOF adalah lingkaran orang-orang yang dekat dengan kita. Orang
yang dekat dengan kita adalah lingkaran paling dalam di hidup kita. Tapi ada
juga orang-orang yang berada dalam lingkaran yang luar, yaitu orang-orang yang
hanya sebatas kenal saja atau orang-orang yang hanya di perkarangan rumah saja
(My Yard).
Tuhan Yesus memiliki lingkarannya
tersendiri, dimulai dari lingkaran paling luar, yaitu 70 murid (Luk 10:1), lalu
12 murid (Mar 6:7) dan lingkaran dalamnya ada tiga orang, yaitu Yakobus,
Yohanes dan Petrus (Mat 17:1, Mar 5:37). Yesus berani menjadi diriNya hanya kepada
tiga sahabat terdekatNya (Mar.9:2). Masih ada satu lingkaran lagi, ini adalah lingkaran
yang paling dalam dan tentunya ia adalah seorang yang selalu dekat dengan Tuhan
Yesus. Dia adalah Yohanes (Yoh 13:23, Yoh 19:26). Yohanes selalu dekat dengan
Yesus. Pada saat Yesus disalib, semua murid-muridNya meninggalkan Dia, tetapi
Yohanes tidak meninggalkan Yesus, sampai Ia mati di kayu salib. Seorang sahabat
karib harus bersukacita dengan orang yang bersukacita, dan menangis dengan
orang yang menangis. Dalam keadaan apa pun juga kita harus tetap menjadi
sahabat yang baik dan jangan pernah meninggalkan sahabat kita yang sedang
jatuh.
Dedication
(Dedikasi)
Ams. 17:17 Seorang
sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia.org, kata dedikasi berarti pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia; pengabdian. Seorang sahabat yang berdedikasi adalah seseorang yang selalu mendorong, memberi semangat dan membangun kita dalam mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan sahabatnya. Seorang sahabat juga bersedia menyediakan telinganya untuk mendengar keluh kesah walaupun dia harus berkorban waktu. Seorang sahabat akan selalu masuk dalam hidup kita, terutama pada saat seluruh dunia meninggalkan kita.
Spirituality
(Kerohanian)
Rom 14:19 Sebab
itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang
berguna untuk saling membangun.
Sahabat yang membangun tentunya
sahabat yang kerohaniannya setara atau diatas sahabatnya. Kerohanian seseorang
dapat dilihat dari hubungannya dengan Tuhan, perkataannya dan perbuatannya. Kita
juga harus melihat kerohaniannya, karena setiap orang yang bersahabat
seharusnya saling membangun. Bagaimana kita dapat saling membangun apabila yang
satu tidak pernah membangun kerohaniannya sendiri. Mulailah dari diri kita
sendiri!
2 comments:
Bgs nihh Paul :)
Bener bgt.
Thx udh share. Jesus bless u
haha iya bro
all praise to JC! praise for ever! :)
Post a Comment