Pergilah! Letakkan tanganmu dalam tangan Yesus dan berjalanlah bersama Dia." Itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan dari ibu Agnes. Gadis yang berusia delapan belas tahun dengan tubuh yang kurus kecil itu pergi dari Skopye, bekas Yugoslavia, menuju Irlandia. Agnes Gonxha Bejaxhiu lahir tanggal 27 Agustus 1910. Dengan berbagai perasaan yang saling bercampur, Agnes meninggalkan orang tuanya dan sanak saudaranya untuk menjadi biarawati Loreto. Sekarang seluruh dunia dengan penuh hormat mengakui bahwa Agnes memang benar-benar berjalan dengan Yesus dalam arti sedalam-dalamnya. Ia dianugerahi hadiah oleh Paus Johanes XXIII. Ia diundang untuk berbicara di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tentunya kita pasti sudah pernah mendengar nama panggilannya, Mother Teresa.
Sejak remaja, Mother Teresa mempunyai visi untuk melayani menjadi misionaris di India. Dia mengajar sejarah dan ilmu bumi di SMA St. Maria di Kalkuta. Selama mengajar, perhatian dia tidak terlepas dari orang-orang miskin di Kalkuta. Mother Teresa yakin bahwa panggilannya untuk melayani orang-orang miskin di Kalkuta, sehingga akhirnya dia minta izin dari Paus Pius XII, pada tahun 1948 untuk melayani disana. Di tempat itu dia dengan sejumlah suster setiap pagi pukul 04.30 mengawali hari dengan meditasi lalu mencuci pakaian, kemudian sarapan dan sesudah itu berangkat ke lorong-lorong kota Kalkuta untuk mengajar abjad kepada anak-anak gelandangan atau membersihkan luka-luka orang sakit. Mengacu kepada ucapan Tuhan Yesus, "Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma." (Mat.10:8), dia berjanji bahwa dia tidak mau dibayar dengan apa pun.
Seringkali kita melayani di Gereja, karena untuk sesuatu yang berkaitan dengan materi atau kehormatan semata, padahal seharusnya kita melayani bukan untuk sesuatu tetapi untuk Tuhan Yesus. Seandainya kita melayani ke luar seperti bakti sosial-pun, mayoritas fokus utamanya untuk membagi-bagikan pakaian bekas dan makanan, padahal seharusnya fokus utamanya adalah membagi-bagikan kasih Kristus. Melayani cuma-cuma bukan berarti tidak membutuhkan dana, tetap kita membutuhkan tetapi fokusnya bukan pada dana, tetapi kepada Kristus yang akan mencukupkan kebutuhan kita.
Melayani Tuhan Yesus, bukan untuk mendapatkan sesuatu. tetapi untuk kemuliaan nama Kristus.
Welcome....
Selamat datang teman-teman. Saya Paulus yang biasa dipanggil PaO. Saya rindu sekali untuk membuat artikel. Disinilah saya menuangkan semua hasil pemikiran. Saya beri judul pada Blog ini, Reflection Results. Ini semua hasil pemikiran, ide, refleksi dari saya sendiri. Apabila ada kata-kata atau kalimat dari orang lain, saya berikan footnote atau resensi tulisan. Saya yakin anda mendapat pelajaran yang baik pada saat anda membacanya. Bila teman-teman sedang ada waktu, boleh sekalian dikasih komentarnya dalam setiap artikel yang dibaca. Bila ada yang tidak setuju juga tidak masalah :D all praise to Jesus! praise for ever!!
Selamat Membaca. Tuhan Yesus Kristus Memberkati.
Penulis : Pdp. Paulus Igunata Sutedjo, M.Th.
Labels
- Kuliner (6)
- My Life (20)
- Reflection (86)
- Sermon (41)
- Theology (44)
- Video (5)
- Wise Words (27)
- Youth (33)
Tuesday, March 5, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment