I. SERANGAN ULAR
Gen 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Gen 3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
Gen 3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Gen 3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
Gen 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Pembahasan :
· Ay.1, Ular berbicara dianggap sebagai dongeng. Tetapi sebetulnya tidak ada sesuatu yang aneh dalam bagian ini. Tuhan bisa membuat keledai Bileam bicara. Setan bisa membuat ular bicara. Dalam kekristenan ada bahasa lidah / Roh. [1]
· Ay.1, cara menipu yang dipakai ular menghadapi Hawa ialah mengubah arti dari larangan Allah dan kemudian membuat larangan yang telah diubah tersebut dicemoohkan. Si penggoda pura-pura terkejut bahwa Allah melakukan kesalahn dengan mengeluarkan perintah seperti itu. Kemudian dia berusaha untuk meruntuhkan iman perempuan tersebut dengan menanamkan benih-benih keraguan, kecurigaan dan gambaran-gambaran palsu mengenai Yang Mahakuasa dan tujuan-tujuanNya di dalam pikiran perempuan itu.[2]
· Ay.1, Ular mencoba menyerang Hawa dengan memutarbalikan fakta, apa yang diperintahkan oleh Tuhan Allah sebelumnya (Kej.2:16). Tentu Hawa tahu bahwa itu salah, tapi serangan awal ini hanya untuk menggoda Hawa untuk mencoba mengajak diskusi. Sehingga pada akhirnya Hawa pun memulai berdiskusi dengan Ular.
· Ay.2, Hawa menghilangkan kata ‘semua’ yang menggambarkan bahwa Hawa hanya berfokus pada pohon yang Tuhan larang untuk dimakan. Berarti Hawa sudah terpengaruh pada serangan iblis.
· Ay.3, Tuhan berkata ‘janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (Kej.2:17), penekanan kata-kata itu berarti Hawa akan langsung mati pada saat itu juga, tetapi Hawa merubah kalimat tersebut dengan, ‘Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati’.
Berarti Hawa sudah mengurangi perintah Tuhan yang sebenarnya dengan kata ‘nanti’. Yang Tuhan katakana adalah ‘langsung’ bukan ‘nanti’. Terlihat jelas bahwa serangan iblis sangat mempengaruhi Hawa.
· Ay.4-5, Ular memulai serangan tahap akhir, yaitu memberikan sebuah ‘hadiah’ apabila Hawa memakan buah terlarang itu dengan cara memutarbalikan fakta. Selanjutnya tinggal keputusan Hawa, serangan Ular berakhir disini, yaitu hanya sebagai si ‘penggoda’.
Ular yang dimaksudkan di ayat ini adalah benar-benar binatang Ular bukan iblis, dalam bahasa ibrani jelas tertulis naw-khawsh yang berarti a snake. Iblis bisa memakai ular atau apapun di dunia ini, iblis tidak datang dalam bentuk aslinya, dia datang memakai ‘kedok’ supaya ada yang ‘dikambinghitamkan’ dan dapat diterima oleh si korban.
Yang harus diingat adalah, pencoba hanya dapat mencobai saja.[3] Keputusan ada di tangan kita untuk terporosok lebih dalam atau berusaha untuk bangkit kembali.
II. KEJATUHAN ADAM DAN HAWA
Gen 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
Gen 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Gen 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Gen 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Gen 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Gen 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
Gen 3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
Gen 3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Pembahasan :
· Ay.6 Iblis memperngaruhi telinga lalu mata, kemudian keinginan hati, dan akhirnya kemauan. Hawa membiarkan telinganya mendengarkan perkataan pencoba, lalu membiarkan matanya menikmati benda yang ditunjukkan oleh pencoba, kemudian membiarkan keinginan hatinya menguasai kemauannya.[4]
· Ay.6, Pada akhirnya Hawa membagi dosa itu dengan Adam dan Adampun memakannya, tanpa bertanya terlebih dahulu. Seharusnya Adam sebagai kepala harus lebih bijaksana, tetapi dia pun juga tidak perduli lagi dengan firman Tuhan.
· Ay.6, Dosa pertama yang mereka buat adalah : tidak taat pada perintah Tuhan dan berambisi menjadi sama dengan Tuhan sesuai dengan bujukan Ular.
· Ay.7, maka terbukalah mata mereka (pakah), Kata pakah melukiskan terjadinya sebuah mukjizat secara mendadak. Janji si penggoda dengan segera terpenuhi; persepsi langsung diperoleh. Mereka melihat dan menjadi tahu. Namun yang mereka saksikan jauh berbeda dengan gambaran indah yang dikemukakan ular itu.[5]
· Ay.8, Bunyi langkah Tuhan Allah ... pada waktu hari sejuk (ieruah artinya angin sepoi). Mereka bisa menyembunyikan diri dari Allah namun mereka tidak bisa meloloskan diri dariNya. Sang Khalik yang penuh kasih tidak mungkin mengabaikan ketidaktaatan mereka, Dia juga tidak mungkin meninggalkan orang-orang berdosa yang gemetar itu dengan kebutuhan mereka yang sangat.[6]
· Ay.9, Ini adalah konsep keselamatan yang sebenarnya, yaitu Tuhanlah yang mencari kita terlebih dahulu, karena manusia takut dan malu atas dosanya. Jadi keselamatan adalah inisiatif Tuhan, tanpa inisiatif Tuhan, kita semua tidak akan bisa diselamatkan. Ini adalah bentuk Kasih Allah yang terbesar, yaitu menyelamatkan kita dari dosa.
· Ay.11-13, Dosa yang dibuat Adam dan Hawa selanjutnya adalah saling menyalahkan dan membuat kambing hitam untuk pembelaan diri. Tetapi ingatlah bahwa Tuhan Maha Tahu dan Maha Hadir, tidak ada yang tersembunyi bagiNya (Maz.139:7&8).
IV. AKIBAT DOSA
Gen 3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Gen 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Gen 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Gen 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Gen 3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
Gen 3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Pembahasan :
· Ay.14, Tuhan mengutuk ular dari segala ternak dan binatang, berjalan dengan dengan perut. Kita dapat melihatnya sampai sekarang Ular berjalan dengan perut.
· Ay.15, Ayat ini terkenal dengan sebutan, PROTO EVANGELIUM (Injil yang pertama). Sekalipun kata-kata ini ditujukan kepada ular / setan, tetapi artinya penting sekali untuk manusia, karena ini adalah janji Allah bahwa dari keturunan Hawa akan ada seorang yang akan mengalahkan setan. Nubuat ini telah digenapi dengan kedatangan, kematian, dan kebangkitan Yesus yang sudah mengalahkan setan. [7]
PROTO EVANGELIUM ini sudah digenapi dengan kelahiran, perjalanan hidup, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus dalam injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
· Ay.16, Akibat dosa perempuan adalah mengandung dan pada saat melahirkan akan kesakitan, yang kita tahu sampai sekarang mengandung dan melahirkan seorang anak adalah perjuangan berat bagi seorang wanita. Karena harus menangung malu dengan perut buncitnya. Pada saat melahirkan pun akan terdengar suara nyaring dari seorang ibu, saking kesakitannya. Dan keturunan Hawa harus tunduk pada keturunan Adam yang sudah menjadi suaminya.
· Ay.17-18, Tuhan tidak mengutuk Adam, tetapi Tuhan mengutuk tanah karena Adam. Dan kaum Adam selamanya harus bersusah payah untuk mencari nafkah untuk keluarganya. Inilah akibat dosa bagi kaum Adam. Kita dapat melihatnya, sampai sekarang kaum Adam harus bersusah payah untuk mencari makan, apapun dipertaruhkan demi kebahagiaan keluarga.
Usaha keras mencari makan untuk keluarganya akan terus berlanjut sampai pada akhirnya kita menjadi debu kembali, karena memang pada awalnya kita adalah debu.
KESIMPULAN
Serangan dan godaan iblis tidak berhenti sampai cerita Adam dan Hawa, tetapi hal ini akan terus berlangsung di dalam kehidupan kita.
Kita harus mengetahui taktik iblis dalam rangka menyerang dengan cara menggoda kita terlebih dahulu, dengan cara memutarbalikan fakta yang ada. Bahkan iblis akan memberikan ‘hadiah’ apabila kita melakukannya. Ketahuilah iblis akan memakai segala cara untuk dapat menyerang kita. Iblis tidak berbentuk dengan rupa yang menyeramkan, iblis menggoda melalui kelemahan dan kesenangan manusia. Jadi kita harus berhati-hati atas setiap godaan yang ada, tentunya manusia susah untuk mengendalikan dirinya sendiri, tetapi apabila ada kemauan dan terus bersandar pada firman Tuhan, maka semua pasti akan terlewati.
Jatuh dalam dosa adalah keputusan kita sendiri, karena yang berkuasa atas diri kita, adalah kita sendiri. Iblis hanya mencobai saja, manusialah yang memutuskan untuk jatuh atau tidak. Jadi jangan salahkan iblis atas perbuatan diri kita sendiri.
Segala bentuk perbuatan kita pasti ada akibatnya dan apabila memang kita sudah jatuh, segera bertobat karena Tuhan adalah setia dan adil, pasti kita akan diampuni (1Yoh.1:9). Ingatlah bahwa Allahlah yang mempunyai inisiatif pertama kali untuk menyelamatkan kita dari lumpur dosa (Kej.3:9).
--==(0)==--
[1] Pdt. Budi Asali MDiv., Eksposisi Kitab Kejadian, http://www.golgothaministry.org/kejadian/kejadian-3_1-24.htm
[2] Kyle M. Yates, Sr., Th.D., Ph.D., The Wycliffe bible commentary, Malang, 2004, Gandum Mas, hal. 37
[3] J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab (Kejadian s/d Ester), Jakarta, 1989, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Hal.26
[4] Ibid, Hal.26
[5] Opcit, hal. 38
[6] Opcit, hal. 39
[7] Pdt. Budi Asali MDiv., Eksposisi Kitab Kejadian, http://www.golgothaministry.org/kejadian/kejadian-3_1-24.htm
2 comments:
Sebuah pelajaran berarti dimana aku mengerti bahwa Iblis selalu mencoba memutarbalikan fakta dan itu ketika kita mulai percaya dari situ juga awal kejatuhan kita sebagai manusia. thanks GOD you're words is YES and AMEN..
Mantap bro
Tuhan memberkati mu
Post a Comment