High Quality Single
Bagian 1
Alone dalam bahasa Indonesia dapat penulis artikan sebagai keadaan seseorang yang terisolasi, tertutup, kesepian, tidak mau bergaul, potensinya tidak maximal, tidak utuh, tidak komplit, seorang diri, Sendirian. Sedangkan high quality single dapat penulis artikan; utuh, tunggal, bisa bergaul, berprestasi, komplit, mempunyai tujuan hidup, tidak tergantung pada orang lain, dekat dengan Tuhan, potensi hidupnya maximal.
Menjadi anak muda yang single dan berkualitas, dewasa ini jarang ditemukan. Hal ini disebabkan karena banyak yang menyia-nyiakan waktu yang sudah diberikan. Setiap orang mempunyai waktu yang sama, yaitu 24 jam/sehari. Dalam waktu yang sama ada yang menggunakan waktu dengan memaksimalkan talenta dari yang dia miliki, ada juga yang bermalas-malasan.
Sesungguhnya pacaran tidak ada gunanya bila kita belum menjadi single yang berkualitas, penulis bukan mengharapkan seseorang untuk menjadi sempurna terlebih dahulu, baru boleh pacaran, tetapi dalam kehidupan pada saat dia masih single, seharusnya dia menggunakan waktu itu menjadi berkualitas (High Quality Single).
Apa kata alkitab?
Dalam kejadian 2 : 18 dikatakan bahwa “Tidak baik kalau manusia itu Seorang Diri saja.” Sedangkan dalam alkitab versi NIV, dikatakan bahwa “it is not good for the man to be alone.” Manusia itu yang dimaksudkan dalam alkitab adalah Adam. Jadi Adam dalam kacamata Tuhan, tentang menjalin hubungan dengan sesamanya masih dapat dikatakan alone. Yang berarti Adam tidak baik sendirian, karena pada saat itu, adam hanya seorang diri. Tetapi dalam kualitasnya sebagai manusia yang seorang diri pada saat itu, adam termasuk High Quality Single.
Adam dapat dikatakan High Quality Single karena pada saat itu, di dalam kesendiriannya, dia dapat berkreasi dari apa yang dia mampu kerjakan. Jadi pada saat masih single, ia memaksimalkan potensi yang dimilikinya, antara lain yang dia kerjakan adalah memberi nama seluruh binatang, mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan, tidak mengeluh bekerja sendirian, mengusahakan dan memelihara taman sendirian. Intinya, adam produktif dalam kesendiriannya, dia tidak menyia-nyiakan waktu.
Apakah single masalah?
Anak muda banyak yang ingin sekali cepat-cepat pacaran, tanpa dibekali pengetahuan terlebih dahulu, padahal seharusnya dia belajar terlebih dahulu, baru dapat menyatakan cintanya kepada lawan jenis. Bagi mereka yang ingin cepat pacaran, salah satu alasannya adalah karena mereka tidak ingin menjadi single. Lalu, apakah menjadi single itu suatu masalah?
Penulis mencoba menyebarkan beberapa angket kecil, yang disebarkan melalui forum True Worshippers, Facebook dan Email. Angket itu memberikan satu pertanyaan, apakah menjadi single itu suatu masalah? Jawabannya adalah sebagai berikut :
Catatan : Nama diinisialkan dan kata-kata di copy paste.
· CJ, banyak yg bsa kita lakukan saat kita single yg tdk bsa dilakukan saat kita punya
· STV, tidak tuh.krn being single kita bisa fokus lbh ama Tuhan..konsentrasi ga pecah...
· LAS, justru ddengan single adalah waktu kita mempersiapkan diri sematangnya menuju pacaran
· WLZ, TIDAK tuhh, sp tau alesan dia nge jomblo adalah lbh fokus lg ma Tuhan dan menghindari hal2 yg tidak diinginkan,, it's ok la,,
· DM, single adalah waktu buat do what u wanna do,fokus buat Tuhan, kerjaan(ato skulah),dan kluarga.. ^^
· ITT, Gak masalah laa kalo lum punya pasangan,,Yang jadi masalah kalo kita "single" dalam arti kita gak bareng ama GOD)
· NW, karena itu adalah salah 1 pilihn. hrsny kl dah milih, pasti itu yg terbaik yg sdh qt pikirkan donkkk, so itu bkn mslh donk namanya.. & ketika qt memutuskan u/ blm memulai suatu hub khusus dg lwn jenis krn 1 ato lain hal, knp hrs dipaksa cuma demi status tohhh
· PA, Tidak, soalnya pas single itu banyak proses yang Tuhan kasih supaya kita siap untuk berpacaran..hehe
· BD, Tidak, hidup single yang maksimal untuk Tuhan serta kudus, itu sama nilainya dengan pernikahan yang Illahi
Dari jawaban diatas, penulis pun setuju, karena memang rata-rata mereka menjawab, bahwa menjadi single itu bukanlah suatu masalah. Justru pada saat kita masih menjadi single, disinilah waktunya kita berkarya dan menggunakan semua potensi yang kita miliki dengan maksimal. Menjadi single bukanlah masalah, tetapi suatu keharusan!
Selibat
Selibat adalah sebuah pilihan hidup yang bersumber dari suatu pandangan atau pemikiran tertentu yang memutuskan si pribadi tersebut untuk memilih hidup tanpa menikah.[1] Seseorang yang memilih hidup selibat, karena memang itu adalah pilihan dari pribadinya masing-masing, dan tanpa ada unsur paksaan dari pihak lain.
Hidup selibat bukanlah suatu hal yang harus dihindari, tetapi hidup selibat adalah suatu pilihan hidup. Jadi seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya tidak harus memiliki pasangan hidup (lawan jenis) atau menikah. Penulis mengambil ilustrasi seorang pemain badminton sebagai contoh. Pemain badminton dalam mencapai tujuannya, yaitu kemenangan, dia dapat meraihnya dengan usaha sendiri, yang disebut bermain single atau dapat juga bermain berdua, yang disebut ganda. Jadi dalam mencapai tujuannya, pemain badminton dapat dilakukan single, tidak perlu memiliki partner. Dan itu adalah suatu pilihan bagi pemain tersebut. begitu pula dengan hidup ini, seseorang dapat mencapai tujuan hidupnya dengan menikah, atau dapat berjuang sendirian. Sekali lagi, itu adalah suatu pilihan hidup.
Contoh dalam Alkitab
Rasul Paulus adalah contoh pertama yang dapat kita teladani, di dalam kehidupannya. Rasul Paulus walaupun sendirian (tidak menikah) tetapi dapat mengakhiri pertandingan dengan baik (2 Tim 4:7). Bahkan Rasul Paulus yang menjadi pusat ilmu teologi pada zaman ini dan beliau juga dapat menulis 13 kitab dalam perjanjian baru. Berarti dalam mencapai tujuan hidupnya, Rasul Paulus tidak memerlukan pasangan hidup, dia dapat mengerjakan sendirian dengan maksimal.
Contoh yang kedua adalah Yesus Kristus. Memang Yesus adalah Allah, tetapi ingat juga, bahwa Yesus adalah juga seorang manusia. Yesus sebagai manusia mempunyai rasa takut dan sakit. Pada saat Yesus disalib, sakitnya pun nyata. Bahkan rasa takutnya pun sangat nyata, dalam kitab matius 26:39 “Biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”. Yang berarti bahwa Yesus pada saat itu, mencapai ketakutan yang memuncak, karena memang sewajarnya apabila seorang manusia mengetahui bahwa ia akan disalib, pasti mempunyai rasa takut yang sama dengan Yesus pada saat itu.
Seseorang yang memilih hidup selibat, sudah seharusnya untuk menjadi High Quality Single seperti contoh Rasul Paulus dan Yesus Kristus di atas. Hidup selibat bukanlah suatu masalah masalah besar, hidup selibat adalah karunia. Tidak semua orang bisa mendapatkan karunia hidup selibat.
--==(00oo00)==--
[1] http:www.wikipedia.com/selibat
continue : http://reflectionresults.blogspot.com/2010/09/high-quality-single-part-2.html
1 comment:
Komentar dari my girl
http://www.facebook.com/profile.php?id=583747331#!/sheila.tjandra?ref=ts
Nice one...sudut pandang lain ttg 'being single isn't BIG Problem' dan gmn caranya menjadi single yg berkualitas di hadapan Tuhan dan sesama..keep up the good work ;)
Post a Comment